Sukses

Dapat Restu dari Presiden Jokowi, Menpora Zaiundin Amali Pilih Fokus Jadi Waketum PSSI

Presiden RI, Joko Widodo telah memberi lampu hijau bagi Menpora Zainudin Amali untuk fokus mengurus sepak bola setelah terpilih sebagai waketum 1 PSSI.

Liputan6.com, Jakarta Usai terpilih sebagai wakil ketua umum (waketum) PSSI, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali telah bertemu dengan Presiden RI, Joko Widodo, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/2/2023). Pada kesempatan itu, Zainudin meminta izin untuk fokus mengurus sepak bola Indonesia. 

Dalam keterangan pers yang disampaikan kepada wartawan dalam Youtube Sekretariat Presiden, Zainudin juga mengaku sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi. Meski demikian, Zainudin enggan menjawab saat didesak apakah dirinya bakal segera meninggalkan jabtannya sebagai Menpora RI. 

"Tadi saya secara pribadi sudah melapor kepada presiden, dan tentu beliau susah mengetahui saya terpilih sebagai salah satu wakil ketua umum PSSI. Dan, beliau menyerahkan kepada saya, karena kepada teman-teman saya harus memilih. Dan saya sampaikan kepada bapak Presiden, saya akan fokus dan konsentrasi mengurus sepak bola. Menjadi pengurus PSSI," ujar Menpora Zainudin Amali. 

"Dan hal itu dipahami oleh beliau menyampaikan kepada saya, saya diizinkan untuk konsentrasi dan fokus terhadap sepak bola," kata Menpora Amali tanpa menjelaskan lebih rinci mengenai statusnya ke depan. 

Zainudin Amali seperti diketahui terpilih lewat Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI yang berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (16/2/2023) lalu. Pria yang juga kader partai Golkar tersebut resmi memenangkan posisi posisi wakil ketua umum setelah melalui proses pemilihan yang diulang.

 

 

2 dari 3 halaman

Sempat Kalah di Pemilihan

Nama Zainudin sebenarnya sempat terlempar dari posisi dua teratas saat pemilihan wakil ketua umum PSSI diulang. Dia kalah dari Ratu Tisha dan Yunus Nusi. Padahal sebelum diulang, Zainudin sempat meraih suara terbanyak bersama Yunus Nusi yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen PSSI periode 2019-2023.

Meski kalah dalam perolehan suara di pemilihan ulang, Zainudin tetap ditunjuk sebagai waketum PSSI. Itu setelah Yunus Nusi yang meraih suara terbanyak di pemilihan ulang memutuskan mengundurkan diri. Meski suaranya berada di bawah Ratu Tisha, Zainudin bahkan diputuskan menjadi wakil ketua umum 1. 

Ketua Umum PSSI terpilih, Erick Thohir, dalam salah satu acara talk show kemudian menyampaikan kalau Menpora Zainudin Amali bakal meninggalkan jabatannya dan fokus kepada tugas barunya. Menurut Erick hal itu sudah diutarakan Menpora Amali kepada Presiden Jokowi sebelum KLB PSSI berlangsung.

Menpora Amali dalam kesempatan sebelumnya tidak menampik rencana pertemuannya dengan Presiden Jokowi. Kendati demikian, ia masih enggan memberi konfirmasi mengenai isu mundur dirinya dari jabatan Menpora. Menpora menilai kepastian tersebut hanya bisa diberikan oleh Presiden Jokowi.

 

3 dari 3 halaman

Bantah Intervensi

Sementara itu, Menpora Zainudin Amali bertemu dengan Presiden Jokowi bersama para pengurus baru PSSI. Selain ketua umum baru, Erick Thohir, hadir juga wakil ketua umum 2, Ratu Tisha dan perjabat exco yang terpilih lewat KLB PSSI 2023. Pada kesempatan ini, Erick yang masih berstatus sebagai menteri BUMN menangkis adanya intevensi pemerintah di PSSI oleh kehadiran dirinya dan Menpora Amali di PSSI.

"Saya rasa, kita ini semua mau kerjasama bukan intervensi. Kalau intervensi itu, memaksakan kehendak pemerintah. Contohnya, kepengurusan ini semua wakil pemerintah. Kepengurusan ini dipaksakan tidak sesua statuta. Kepengurusan ini kolaborasi antara komunitas dan kami pencinta olahraga," katanya. 

"Kalau ini intervensi, saya rasa, kemarin habis dipilih FIFA sudah jatuhkan nge-ban. Ini malah dapat surat.  Di dalam surat presiden FIFA itu, secara pribadi... Dan inilah kata-kata yang selama ini tidak pernah mendapatkan surat seperti ini. Tapi ini, secara pribadi pun mendukung," beber Erick menambahkan. 

Artinya apa? Ada kedekatan moral, kami di sini semua adalah bagian dari sepak bola internasional. FIFA mengharapkan perubahan itu, apalagi didukung oleh pemerintah." 

Â